Jumat, 13 November 2015

Keluhan Para Pedagang

Palu-Kamis (12/11), Adanya penurunan harga bbm harga sembako seperti cabai rawit, tomat, kentang ada peningkatan 10% kenaikannya  di karenakan adanya peningkatan konsumen yang pemasukannya semakin berkurang.
Para pedagang ini mengambil stock cabai rawit dari luar daerah yaitu Sulawesi selatan dan Surabaya, karna adanya reseller maka harga bahan pokok agak sedikit naik. Sukardi telah berjualan di Pasar inpres selama 10 tahun tempat ia berjualan pun berpindah-pindah akibat seringnya penggusuran. ‘Ucap Sukardi’
Para pedagang telah mengetahui adanya larangan berjualan di pinggir jalan, namun mereka tetap memilih untuk bertahan, padahal keadaan sudah tidak memungkinkan karna kepadatan jalan dan akan mengganggu keindahan pasar.
Sukardi mengatakan bangunan pasar inpres ada yang belum layak huni, beberapa tempat masih ada yang belum selesai dibangun, ada yang mengalami kerusakan. dan padatnya pedagang yang berjualan di dalam.
Tidak ada kepedulian para pedagang terhadap kebersihan pasar juga didorong  oleh keadaan dimana tempat berjualan banyak tidak layak huni. Para pedagang kaki lima juga akan mempertimbangkan masalah tempat karna ini penting dalam proses penjualan dan kenyamanan penjual dan pembeli.
Sukardi berharap pemerintah Kota Palu memikirkan nasib kami dan  segera memperhatikan para pedagang yang masih belum memiliki tempat yang layak huni untuk berjualan sehingga tidak ada lagi keluhan dari kami para pedagang. Kami butuh ketegasan pemerintah agar anggaran bisa di manfaatkan untuk perbaikan.

Nama: Rifda. S. Alaydrus
kelas : B
Stambk: B 501 14 088

Tidak ada komentar:

Posting Komentar